Abetnego Tarigan Disuguhi 'Manuk Sangkep', Tanda Doa dan Berkat Hantarkan Jadi Bupati Karo

    Abetnego Tarigan Disuguhi 'Manuk Sangkep', Tanda Doa dan Berkat Hantarkan Jadi Bupati Karo
    Keluarga Besar Tarigan Tambak Suguhi Manuk Sangkep' kepada Abetnego Tarigan, Jumat (04/10-2024) di Losd Desa Sinaman, Kecamatan Barusjahe

    KARO - Abetnego Tarigan, calon bupati Karo yang berpasangan dengan Pt Edy Suranta Bukit, Jumat (04/10-2024) mendapat dukungan penuh dari keluarga besar Tarigan Tambak yang tersebar di Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo.

    Support doa dan berkat serta harapan dari keluarga untuk Abetnego, diungkapkan dengan suguhan makanan tradisional yakni 'Manuk Sangkep', yang digelar di Losd/ Balai Desa Sinaman.

    Menurut perwakilan sembuyak, anak beru dan kalimbubu marga Tarigan Tambak dari Desa Semangat, Rejeki Tarigan (60), tradisi 'Manuk Sangkep' merupakan salah satu bentuk atau bagian dari doa dan berkat, agar cita-cita Abetnego dapat terwujud menjadi bupati pada kontestasi Pilkada Karo 2024.

    "Kekuatan doa dari kami keluarga besar marga Tarigan Tambak yang berada di Kecamatan Barusjahe. Semoga mampu menghantarkan Abetnego Tarigan dan Pt Edy Suranta Bukit menjadi Bupati Karo, " ujarnya dihadapan ratusan Sangkep' Nggeluh (Keluarga Besar) Tarigan Tambak.

    Pertemuan Abetnego dengan keluarga besar Tarigan Tambak yang terdiri dari sembuyak, anak Beru dan kalimbubu ini, didampingi ibunda tercinta, istri serta putranya.

    Ratusan keluarga Tarigan Tambak, yang hadir dipertemuan tersebut berasal dari 11 desa di Kecamatan Barusjahe diantaranya, Desa Sinaman, Semangat, Tambunen, Rumamis, Talimbaru, Sukanalu, Serdang, Pertumbuken, Gurisen, Siberteng, dan Kabung serta Desa Cingkes, Kabupaten Simalungun.

    Pantauan wartawan, Abetnego bersama istri dan putranya disuguhi makanan khas Karo, manuk sangkep oleh pihak anak beru Tarigan Tambak. Selain manuk sangkep, Abetnego juga dipakaikan uis bekah buluh berwarna merah.

    Dikesempatan itu, Abetnego mengucapkan   terima kasih dan rasa syukur atas sambutan hangat dari keluarga besar marga Tarigan Tambak di Kecamatan Barusjahe dan Desa Cingkes.

    Ia merasa haru dapat menginjakkan kaki di Kecamatan Barusjahe yang telah dianggap sebagai kampung halamannya sendiri.

    "Kecamatan Barusjahe adalah kampung halaman saya. Kecamatan Barusjahe juga bersebelahan dengan kampung asal saya Desa Cingkes. Selama ini, keinginan saya untuk dapat pulang ke kampung halaman sangat besar, " ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

    Ia mengungkap, hasrat untuk pulang ke kampung halaman dan bertemu dengan keluarga besar akhirnya terwujud di momen Pilkada Karo. Keinginan itu, sekaligus akan diwujudkan dengan pembenahan kampung halaman yaitu Tanah Karo Simalem.

    "Ini merupakan satu keinginan pulang yang benar-benar pulang. Kepulangan ini ternyata bukan hanya untuk bertemu dengan keluarga, tapi sekaligus untuk melakukan pembangunan terhadap Tanah Karo Simalem. Saya sebagai putra Karo bermarga Tarigan Tambak berkomitmen membangun Karo agar lebih baik, " pungkasnya.

    Sementara, perwakilan sembuyak, anak beru, dan kalimbubu Tarigan Tambak dari seluruh desa yang hadir menyampaikan rasa bangga karena dapat bertatap muka secara langsung dengan Abetnego. Mereka meyakini, kemampuan Abetnego di pemerintahan akan dapat membawa Tanah Karo ke arah yang lebih baik kedepannya.

    "Kami sudah mempelajari kemampuan Abetnego. Kami percaya Abetnego bisa membawa perubahan besar untuk kampung halaman kita Tanah Karo. Kami akan bekerja keras untuk merebut hati masyarakat untuk memenangkan Abetnego dan Edy Suranta di Pilkada Karo, " tambah Rejeki Tarigan.

    Diakhir rangkaian acara, dilakukan sesi foto dan menari bersama diiringi keyboard yang dimainkan keybordis handal. Yel-yel Ula Sibangger-bangger dan ABDI Menang, Rakyat Senang terdengar bergemuruh dengan lantang dari Keluarga Tarigan Tambak.

    Untuk diketahui, makanan tradisional 'Manuk Sangkep' adalah masakan khas Karo berupa ayam yang dimasak dengan bumbu khas Karo. Manuk Sangkep' disajikan dan disantap sebagai bagian dari budaya untuk mengungkapkan rasa syukur  dan doa kepada seseorang.

    (Anita Theresia Manua)

    karo sumut
    Anita Manua

    Anita Manua

    Artikel Sebelumnya

    TPP Belum Dibayar, Tenaga Kesehatan RSUD...

    Artikel Berikutnya

    Jalan 'Kupak-Kapik', Warga Desa Seberaya...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Cegah Paham Radikalisme, Polri Tekankan Pentingnya Upaya Kontra Radikal 
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Kapolri-Panglima TNI Tinjau Kesiapan Program Ketahanan Pangan di Jawa Tengah

    Ikuti Kami